English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Kali ini saya akan membahas cara membuat Gambar Animasi format GIF atau Gambar Bergerak yang dapat/bisa dipakai untuk Display Picture BBM(Blackberry Messenger).

Saya akan pakai Adobe Photoshop CS6

Langkah - Langkah :

Buka Photoshop anda kemudian buka File Baru, Klik menu File lalu New
Ubah angka pada kolom Width dengan angka 200
Ubah angka pada kolom Height dengan angka 200
Setelah itu Klik 'OK'
Note : Resolution dan Color mode dan lainnya dibiarkan semestinya atau ikuti saja seperti yang ada di Gambar


Buatlah sembarang Tulisan, dalam Contoh ini saya akan buat tulisan "Selamat Lebaran
Buatlah 1 Layer 1 Huruf

Jika sudah, Klik menu Window lalu Animation


Maka akan muncul Bar baru, Klik Convert to Frame Animation pada Bar tadi di pojok kanan bawah Bar,


Ubah Interval dan Penampilannya sesuka Anda,


Kalau sudah, Buat Frame baru  atau Frame ke-2 yang dibulati merah,


Nonaktifkan semua Layer dengan cara menghilangkan ikon Mata yang berada pada samping Kiri Foto mini Layer tersebut, sisakan Layer huruf 's' saja,


Jika sudah, buat Frame baru lagi atau Frame ke-3 lalu aktifkan Layer huruf 'e' dan begitu terus satu persatu sampai huruf terakhir 'n' dari 'Lebaran',


Jika sudah, Animasi bergerak pun sudah dibuat bisa dicoba dengan meng-klik tombol Play pada Bar Animation,


untuk Save, klik menu File lalu klik Save for Web & Devices... 


pilih GIF 32 Dithered, kemudian klik Save.


Ini hasil Akhirnya

Untuk variasi tergantung Kreatifitas kalian.
Semoga bermanfaat :)

SELAMAT MENCOBA :)




Salam hangat. Tau ga kalo di Jawa Timur ada pusat kursus bahasa Inggris yang terkenal dengan sebutan kampung Inggris? Di tempat ini terdapat sekitar 150 – 200 kursusan bahasa Inggris, dan jumlah itu kemungkinan terus berubah. Mungkin kalian ada yang bertanya apakah sentra pendidikan ini ada di sebuah “kampung” karena namanya kampung Inggris? Benar, karena pusat pendidikan bahasa Inggris ini memang ada di dua kampung tepatnya, yaitu desa Tulungrejo dan desa Pelem, kabupaten Kediri, kota Pare, Kediri, Jawa Timur.






Kampung ini diprakarsai oleh Bapak Khalend Osen, seorang pria dari Kutai, Kalimantan Timur. Awal mula kampung Inggris diawali dari perjuangan beliau untuk belajar di pondok Gontor. Karena masalah finansial, beliau tidak melanjutkan studinya di sana dan beliau berguru kepada seorang Kiayi Haji Ahmad Yazid di Pare. Suatu ketika sang kiayi sedang keluar kota untuk waktu yang agak lama. Saat itu, ada dua orang mahasiswa dari IAIN Surabaya yang hendak belajar bahasa Inggris kepada sang kiayi untuk menempuh ujian universitas. Sayangnya, harapan mereka pupus karena mereka tidak bisa bertemu dengan sang kiayi. Namun, istri beliau mengatakan bahwa mereka tidak perlu berkecil hati, karena ada muridnya (pak Khalend) yang bisa membantu mereka.




Awalnya pak Khalend minder, karena beliau belum pernah kuliah namun diminta untuk mengajari mahasiswa. Berbekal keberanian dan keyakinan yang kuat, beliau akhirnya menyanggupi mengajari mereka bahasa Inggris persiapan ujian universitas. Singkat cerita, mereka berhasil dan cerita mengenai keberhasilan pak Khalend menyebar kemana-mana. Berdirilah cikal bakal kampung Inggris yang pertama, yaitu BEC (Basic English Course). 


Waktu demi waktu BEC berkembang dan pak Khalend meminta murid-murid beliau yang lulus dari situ untuk mendirikan kursusan bahasa Inggris di sekitar Pare. Inilah asal muasal dari “Kampung Inggris”. Banyak kursusan yang bermunculan bukan diprakarsai oleh mantan murid dari pak Khalend saja, namun juga dari orang-orang yang berminat untuk membuka bisnis di bidang kursus bahasa Inggris. 




Akhirnya perlahan-lahan kursus bahasa Inggris menjamur di Pare. Masyarakat sekitar yang mulanya berprofesi sebagai petani banyak yang mulai beralih ke bisnis makanan, penyewaan sepeda kayuh, laundry, konter pulsa, butik dan aksesoris, agen travel, dan lain-lain. Hal itu disebabkan jumlah siswa kursus di Pare yang sangat banyak yang menyebabkan tingginya permintaan untuk pelayanan barang dan jasa.

Kampung Inggris Saat Ini


Kampung Inggris sangat ramai, apalagi musim liburan karena banyak siswa sekolah dan mahasiswa yang memanfaatkan waktunya untuk kursus di sana. Ada yang 2 minggu, 1 bulan, sampai 4 atau 6 bulan. Di kampung Inggris terdapat banyak kursusan dengan bermacam metode dan program yang ditawarkan. 

Kalian juga bisa mengambil paket rombongan sekolah untuk mengisi liburan (misalnya kalian bekerja sebagai guru atau staf sekolah), paket asrama n kursus misalnya.

Secara umum, program yang tersedia di sana adalah grammar (tata bahasa), speaking (percakapan), dan pronunciation (pengucapan). Namun ada juga beberapa kursusan yang menawarkan program writing(penulisan), TOEFL dan IELTS, job interview (wawancara kerja), dan public speaking

Bahkan program yang biasanya hanya ada di mata kuliah jurusan Bahasa dan Sastra Inggris sepertisyntax dan CCU (cross cultural understanding) juga ditawarkan oleh beberapa lembaga kursus. Hal ini menandai bahwa perkembangan ilmu dan tren bahasa Inggris yang ada di kampung Inggris Pare semakin meningkat dan berkembang.

Pare muridnya dari berbagai di daerah di Indonesia gan
Dari seluruh Indonesia ada, bahkan kalo lagi beruntung, kalian bisa menemukan mahasiswa asing. Dulu pas di Mahesa temen ane mahasiswa Thailand yang kuliah di Jogja.

Selain bahasa Inggris, di kampung Inggris Pare juga terdapat kursusan bahasa selain bahasa Inggris, seperti bahasa JepangJermanArabMandarinKorea, dan Perancis. Setau ane, dari semua bahasa yang ane sebutkan tadi, yang paling banyak kursusannya adalah bahasa Arab, disusul bahasa Mandarin dan Jepang. Sisanya hanya satu atau dua lembaga yang menawarkan bahasa tersebut. Selain kursus bahasa, di kampung Inggris Pare juga terdapat beberapa kursus komputer dan musik.


Ada yang bilang semua orang di kampung ini menggunakan bahasa Inggris, termasuk penjual makanan di warung. Hal itu tidak sepenuhnya benar, karena yang seperti itu hanya sebagian saja. Misalnya, penjual batagor di depan BEC, atau penjual makanan di warung dekat camp Genta di jalan Brawijaya. Jadi tidak seheboh yang diberitakan.


Lembaga Kursus


PERHATIAN!
Jangan bayangkan tempat kursus yang berkelas lengkap, dengan gedung yang bagus dan AC. Ini adalah kampung, fasilitas yang kalian dapatkan mungkin tidak seperti ketika kalian hadir di kelas lembaga pendidikan di kota2 besar. Namun, suasana belajar tetap nyaman walaupun beratapkan bambu atau pohon nangka.
Berhubung begitu banyak lembaga yang ada, ga mungkin ane sebutin satu persatu. Ane hanya akan nyebutin lembaga yang ane tahu reputasinya ato yang ane pernah kursus di situ. Fair enough, right

Untuk lembaga spesialis Grammar, ada Smart, Elfast, Kresna. Smart adalah lembaga yang idealis; mereka merapkan sistem placement test. Misalnya, ada 4 level kelas grammar. Kalau kalian ingin masuk di level 3 misalnya, maka kalian harus ikut tes dulu. Jadi kalau tidak lulus, maka kalian harus ikut dari level yang pertama. Kenaikan level juga dipengaruhi oleh nilai final exam/ujian akhir kalian. Jadi kalau tidak lulus, tinggal di kelas deh

Elfast memiliki tempat yang paling bagus dibandingkan dari keempat tempat tersebut, dan dari review yang ane baca di internet, kebanyakan orang akan merekomendasikan tempat ini untuk program speaking dan grammar. Kresna kata teman ane merupakan spesialis writing, tapi banyak juga orang yang bilang kalau kelas grammar-nya bagus.


Program Speaking, pasti banyak yang kenal dengan the Daffodils. Lembaga ini dipimpin oleh Ms Indah yang pernah mewakili Indonesia di kontes Toastmaster, CMIWW. Toastmaster itu adalah event lomba public speaking tingkat dunia (tentunya seleksinya tingkat nasional dulu). 

Selanjutnya ada Marvelous yang dipimpin oleh Mr Tan yang menurut kabar yang ane dengar pernah tinggal di Amerika selama 5 tahun, so untuk bahasa Inggrisnya tentu bagus. Selain itu ada Peace, tempat ane mengambil “Active Speaking”. Programnya asik, yang ngajar juga enak dan asik. 


Selanjutnya ada Acces yang kental dengan style American-nya. Berikutnya adalah Mr Bob. Tempat ini masih baru, namun perkembangannya cukup pesat. Mr Bob memiliki slogan untuk membuat orang yang tidak PD agar berani dan mampu berbicara bahasa Inggris. Metodenya pun asik, seperti bermain game dan media flash card / kartu bergambar. Global English juga bagus. Saat tulisan ini dibuat, ane sedang mengambil kelas job interview dan psikotes di sana.


Masih banyak lagi lembaga yang lain, namun ane belum tahu reputasinya dan tidak mungkin bagi ane untuk membahas satu-per satu. Untuk info lebih lengkapnya, kalian bisa cari di Google, hehehe.

Program bahasa Mandarin ditawarkan oleh lembaga WTC, Hakim LC, The Interpeace, dan The Embrace. Yang terakhir saya sebutkan adalah lembaga yang baru berdiri, sedangkan untuk WTC sudah cukup lama berjalan. Hakim LC membuka kelas dengan murid paling sedikit 2 atau 3 (saya lupa tepatnya). Jadi, jika kurang dari itu, akan dianggap privat, dengan biaya 3x lipat dari biaya kursus normal. The Embrace tetap membuka kelas walaupun muridnya cuma satu.

Program bahasa Jerman dan Perancis ditawarkan oleh Hakim LC yang merupakan satu-satunya lembaga yang menawarkan 6 bahasa, selain Inggris, Korea, Jepang, Mandarin. Bahasa Jepang ditawarkan oleh Sakura Indonesia, The Embrace, WTC, dan Hakim LC. Sementara itu untuk bahasa Korea ditawarkan oleh WTC dan Hakim LC. Bahasa Arab ditawarkan oleh OCEAN, AL Faritsi, La Tahzan, dan masih ada beberapa lagi.

Kalian jangan kaget kalau pagi-pagi sekitar jam 5 atau jam 6 kalian menemukan banyak orang berlatih bahasa Inggris, baik itu di camp, atau di pinggir jalan. Sering juga segerombolan orang beriringan di pinggir jalan untuk sekedar berlatih conversation di pagi hari. 

Terkadang di tempat kursus juga ada yang memulai kelas pagi-pagi sekali. Ane sendiri kursus job interview di Global English jam 5.30 pagi, lalu untuk kelas psikotesnya jam 4 sore. Jadi harus kuat bangun pagi, terutama bagi yang suka molor.

Biaya


Inilah uniknya kampung Inggris Pare. Biaya pendidikan dan hidup di sini sangat terjangkau. Biaya kursus per program, misalnya grammar 1, atau speaking 2, berkisar antara 75 – 100 (2 minggu) dan 150 – 200 (1 bulan). Durasi belajar setiap hari Senin – Jumat, tiap hari ada 1 sampai 3 kali pertemuan, di mana tiap pertemuan berdurasi 1,5 jam. Saya ambil contoh speaking di Peace, program Active Speaking (level tertinggi program speaking di tempat tersebut yang mengharuskan tutor dan muridnya menggunakan bahasa Inggris 100%) dengan durasi 2 minggu dan biaya 75 ribu, tambah 5 ribu jika ingin mendapatkan sertifikat. Setiap hari satu kali pertemuan, Senin – Jumat. Contoh lain yaitu program Elementary grammar di Smart dengan biaya 180 ribu untuk satu bulan, setiap hari ada 3x pertemuan. Bisa dibayangkan padat dan murahnya kegiatan kursus tersebut dibandingkan tempat-tempat kursus yang ada di kota-kota besar.

Biaya makan sangat murah, berkisar antara 3.500 rupiah sampai 8.000 kalian sudah bisa menikmati berbagai hidangan. Untuk tempat tinggal, berkisar antara 100 ribu (kos) sampai 400 ribu rupiah (camp).

Program


Kursus di Pare dilaksanakan selama 2 minggu, 1 bulan, sampai 6 bulan. Jadi, jangan khawatir kalau agan dan sista cuma punya waktu liburan singkat, karena kalian bisa memilih program yang sesuai dengan waktu dan bujet kalian.

Program program yang ditawarkan kursus bahasa Inggris di Pare antara lain: Speaking, Grammar, Vocabulary, Pronunciation, Syntax, CCU (Cross Cultural Understanding), Micro Teaching, TOEFL, IELTS, Translation, Job Interview, dan Public Speaking. Smart bahkan menawarkan kelas bahasa Indonesia di brosurnya. Program pronunciation sedang marak di Pare. Di program tersebut kalian akan belajar pengucapan kata dan kalimat bahasa Inggris yang sesuai dengan lidah bule sehingga kalian akan mampu berbicara layaknya penutur asli bahasa Inggris.


Pengajar


Pengajar di lembaga kursus juga tidak bisa diremehkan. Walaupun penampilan atau titel mereka biasa saja (banyak tutor yang merupakan lulusan dari lembaga bahasa Inggris di Pare, walaupun banyak juga yang lulusan sarjana Bahasa Inggris) mereka memiliki kemampuan yang hebat. Pengetahuan mereka juga luas dan cukup update dengan fenomena dan berita tentang bahasa Inggris.

Kos atau Camp


JANGAN bayangkan camp atau kos dengan fasilitas mewah. kebanyakan adalah rumah warga. Walaupun sekarang sudah banyak yang dikelola secara profesional dan diurus dengan baik, tapi tidak semua berupa bangunan mewah. Tidak ada kamar yang ditempati satu orang saja, kebanyakan 3 sampai 5 orang.

Perbedaan kos dan Camp adalah, kos tidak memiliki English area (walaupun ada yang English area namun sedikit sekali) sedangkan camp dirancang sebagai English area, dan biasanya setiap pagi dan malam ada program di tempat tersebut, biasanya program pronunciation pagi hari dan speaking untuk malam hari. Jika kalian merasa sudah memiliki dasar bahasa Inggris, mungkin akan sedikit merasa bosan karena programnya membahasa pelajaran basic, namun jika kalian belajar dari nol, tempat ini cukup untuk kalian. 


Namun ada camp yang menawarkan program camp yang disesuaikan dengan kemampuan bahasa Inggris peserta camp, seperti Alfalfa dan Cherry. Kalian harus berhati-dengan embel-embel “English area camp” karena pada kenyataannya tidak semua English area di camp berjalan. Hanya beberapa camp yang konsisten dengan program dan peraturannya seperti dua camp yang ane sebutin di atas. Selain itu, ada camp yang ketat, namanya Zeal. Jika ketahuan menggunakan bahasa selain Inggris lebih dari 5x, maka yang bersangkutan akan dikeluarkan dari camp. Tentunya ada kelonggaran untuk anggota baru yang diperbolehkan berbahasa Indonesia selama satu minggu, Jika tidak tahu bahasa Inggris dari suatu kata, harus menggunakan keyword “what is the English of ‘mati suri’” misalnya.

Camp yang lain: Saigon, Sunrise, Peace, Global English, Mahesa, Elfast, Access, Myelin, dll

Fasilitas yang ditawarkan camp beragam. Yang sering adalah program camp setiap pagi dan malam. Selain itu, ada yang menarkan wifi gratis, koran Jakarta Post, dan TV kabel untuk siaran luar negeri berlangganan.

Transportasi


Ane orang Malang, kalo ke sana dulu naik bisa Puspa Indah dari terminal Landungsari, turun Tulungrejo, dan di situ sudah banyak tukang becak yang siap mengantar agan ke kursusan apapun. Kalau sekarang Alhamdulillah ane sudah punya motor, jadi ga naek bis lagi.

PERHATIAN!!! Hati-hati dengan tukang becak gan. Ane menemukan banyak kasus korban tukang becak, di mana seorang calon murid kursus yang datang dari luar kota dan tidak tahu apa-apa tentang Pare, ketika turun dari bis dan bertanya kepada tukang becak, maka sang tukang becak akan merekomendasikan agar dia kursus di kursusan tertentu, terkadang dengan sikap agak memaksa. Hal itu tampaknya disebabkan karena ada permainan antara pemilik kursus dengan tukang becak tersebut. Saran ane, pelajari dulu referensi di internet atau teman yang sudah pernah ke Pare gan, agar tidak salah pilih tempat kursus.

Sodara ane juga pernah mengalamai modus lain; dia dan temannya di-makelari oleh seseorang yang mengaku menawarkan tempat kursus yang sangat bagus, nyatanya tidak demikian, jadi sekali lagi, berhati-hatilah.

Untuk teman-teman yang dari luar kota, bisa naik bis atau kereta api yang turun 
Kediri kota atau Kabupaten. Kalau beda provinsi, bisa naik pesawat terbang dan turun bandara Juanda Surabaya atau Abdurahman Saleh Malang, selanjutnya naik bis atau kereta api ke arah Kediri. Lebih lengkapnya cek aja internet, banyak kok gan yang menerangkan rutenya lebih jelas n lengkap.
Untuk sarana transportasi di Pare, kalian bisa menyewa sepeda kayuh dengan berbagai model seharga antara 60 sampai 150 ribuan/bulan. Pare adalah gowes city, banyak siswa kursus lalu lalang naik sepeda kayuh, atau sepeda onthel. Sepeda motor bisa disewa dengan harga antara 60-80 ribuan/24 jam. Mobil juga ada tapi ane lupa tarifnya.

Tempat wisata


Kursus di Pare dilaksanakan setiap hari Senin – Jumat dengan periode pembukaan kelas baru setiap tanggal 10 dan 25 setiap bulan. Itu artinya, kalian tidak memiliki kelas di hari Sabtu dan Minggu (walaupun ada beberapa tempat kursus yang mengadakan kegiatan belajar mengajar di hari Sabtu dan jumlahnya tidak banyak). Jangan khawatir, karena banyak tempat wisata yang bisa kalian kunjungi untuk refreshing. 

Ada dua candi yang lokasinya dekat dengan kampung Inggris Pare, yaitu candi Tegowangi dan Surowono. Khusus untuk candi Surowono, di dekat candi ini terdapat terowongan Surowono yang sayang untuk dilewatkan, apalagi bersama banyak teman. 

Tempat moksa Prabu Joyoboyo (raja Kediri) dan objek disekitarnya juga bisa dikunjungi bagi kalian yang suka dengan sejarah yang berbau mistis. 
Ada juga air terjun Dolo dan Irenggolo. Ane pernah ke Dolo, dan tempat tersebut unik, karena untuk menuju ke air terjunnya, kita diharuskan menuruni kalau tidak salah seribu anak tangga, jadi sangat melelahkan. Ada juga air terjun Sedudo di kota Nganjuk yang berjarak 2 jam dari Pare.

Pergi ke Kediri tidak lengkap jika kalian belum mengunjungi Simpang Lima Gumul yang bentuknya mirip gerbang kota yang ada di Perancis (ane lupa namanya, hehehe), dan Gunung Kelud (sayangnya baru2 ini statusnya menjadi waspada, semoga bisa menurun sehingga warga diperbolehkan lagi mengunjungi tempat tersebut).


Untuk pantai Kediri tidak punya, karena tempatnya memang diapit oleh kota lain yang memiliki pantai, jadi kalian bisa ke kota sebelah, seperti Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar yang memiliki pantai-pantai yang indah. Selain itu kalian bisa mengunjungi kota Malang yang memiliki segudang objek wisata yang bisa membuat kalian terpukau.

Jangan takut dengan transportasi, karena di sana banyak jasa travel yang siap mengantar kalian ke objek yang kalian inginkan dengan harga bersaing, termasuk paket tur Bali seharga kurang lebih 300 ribuan dengan 10 objek wisata. 

Akhir kata, selamat belajar bagi yang ke Kampung Inggris Pare, semoga ilmu kalian bermanfaat. Jangan lupa, tolong jaga kebersihan dan kenyamanan kota kecil ini. 

Sekian cerita dari ane. Kalau ada yang mau dikoreksi atau ditambahkan, silahkan diskusi di bawah.

Sumber: Pengalaman, teman ane, Youtube, dan Google

Sebagaimana yang kita ketahui Tuhan lah sang pencipta Alam, semua benda baik di  Langit maupun di Bumi, Baik itu Benda Mati ataupun Makhluk Hidup semua nya adalah ciptaan Sang Maha Kuasa. Tapi kuasa YME (Yang Maha Kuasa) tidak selalu buruk ataupun selalu baik manfaatnya untuk hamba - hamba-Nya. Berikut saya akan Membahas 10 Kejadian Paling Misterius yang Pernah Ada di Bumi.



Sumber video : Hybrid Librarian

Sejarah, latar belakang serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam proses kemerdekaan RI

Latar Belakang

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau Dokuritsu Junbi Cosakai, berganti nama menjadi PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km disebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus. Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang.

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.

Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang. Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong, Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan. Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan.Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana--yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dinihari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apapun risikonya. Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs.Moh. Hatta kembali ke Jakarta.

Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang ke rumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.

Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Maeda Tadashi dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militerJepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokyo bahwa Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokyo dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.

Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshiguna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik. Myoshiyang setengah mabuk duduk dikursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti. Bung Hatta, Subardjo, B. M Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih di dengungkan. Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor(Laut) Dr. Hermann Kandeler. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan kekediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarangJl. Proklamasi no. 1).

Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi

Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis diruang makan di laksamana Tadashi Maeda jln Imam Bonjol No 1. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.

Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor. Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih ( Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional. Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S. Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45.

Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian. Setelah itu Soekarno dan M. Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan Wakil Presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Isi Teks Proklamasi


Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05 Atas nama bangsa Indonesia. Soekarno/Hatta